Data dilaporkan dalam sebuah artikel Wall Street Journal baru-baru ini (Abboud, 2008) mengindikasikan bahwa walaupun Uni Eropa (UE) berjanji mengenai pengurangan 8% emisi pada tahun 2008-2012 dengan tahun dasar 1990, emisi gas rumah kaca (GRK) dari industri kunci telah meningkat sekitar 1% setiap tahun sejak program tersebut. Mekanisme yang dipilih oleh WU untuk mengurangi emisi karbon dioksida adalah market-based cap dan sistem perdagangan, yang dilaksanakan pada bulan Januari 2005 (Uni Eropa, 2003). Bentuk peraturan “cap” jumlah karbon dioksida yang dihasilkan oleh industri kunci. Jika anggota industri tidak dapat mencapai target yang ditentukan, mereka harus membeli ijin di pasar terbuka untuk emisi karbon dioksida. Menurut Abboud (2008), "... dengan memaksa perusahaan untuk membeli dan menjual hak untuk polusi, sistem Eropa seharusnya memberi mereka insentif keuangan untuk membersihkan tindakan mereka. Sementara, mekanisme tersebut belum memunculkan hasil sesuai yang diinginkan di Uni Eropa. sementara itu pada pasar serupa, seperti pasar perdagangan emisi sulfur dioksida (SO2) AS telah berhasil memunculkan sesuai dengan yang diinginkan(Burtraw, 1996; Schmalensee, 1998).
Komunikasi biaya yang diinternalisasi yang terkait dengan perdagangan emisi tradisional akan terungkap ke pasar modal melalui pengungkapan wajib (mandatory) atau sukarela (voluntary). Dalam pengaturan ini, hanya sedikit pengungkapan sukarela (belum) terjadi dan, lebih lanjut, IFRS (Badan Standar Pelaporan Internasional Federal) tidak meliputi pengungkapan aktifitas wajib. Untungnya, ketika US GAAP (Standar Akuntansi Keuangan AS) tidak meliputi pengungkapan wajib atau ijin kegiatan lainnya, Federal Energy Regulatory Commission (FERC) sebenarnya tidak memerlukan pengungkapan ijin persediaan terkait dengan “cap” AS serta pasar perdagangan untuk emisi SO2, dan US Environmental Protection Agency (USEPA) memberikan data tentang ijin kegiatan perdagangan. Oleh karena itu kita dapat mengetahui nilai pasar atas izin emisi dengan berfokus pada pasar perdagangan SO2 AS. studi ini mengeksplorasi relevansi nilai dari emisi SO2 dan strategi yang digunakan oleh para manajer untuk mengelola risiko dan biaya yang terkait dengan hak emisi.
Seperti disebutkan dalam Bebbington dan Larrinaga (2008), edisi khusus European Accounting Review berfokus pada isu-isu akuntansi dan pelaporan yang berkaitan dengan emisi gas rumah kaca. Penting untuk dicatat bahwa SO2 bukan gas rumah kaca (GHG). Studi ini memfokuskan analisis pada pemberian emisi SO2 karena terkait dengan SO2 “cap” AS dan pasar perdagangan telah ada sejak tahun 1995. Sebaliknya, emisi program penyisihan karbon dioksida (CO2) Uni Eropa hanya diimplementasikan pada tahun 2005. Akibatnya, terdapat keterbatasan data dari pasar Uni Eropa untuk menyelidiki secara empiris implikasi valuasi dari pengurangan emisi. Sehingga studi ini beralih ke pasar perdagangan dengan “cap” AS, dimana data tersebut tersedia secara umum.
Emisi GHG dan SO2 berbeda dalam hal dampak dan solusi yang tersedia. Sebagai contoh, gas rumah kaca memiliki konsekuensi global jauh lebih luas daripada emisi SO2 karena efeknya pada perubahan iklim. Selain itu, pemasangan scrubber merupakan pilihan untuk mengurangi emisi SO2, tapi tidak untuk semua GHG. Namun demikian, ada kesamaan antara keduanya. Terutama, perijinan emisi sekarang merupakan mekanisme utama yang digunakan untuk mengurangi tingkat emisi baik SO2 dan gas rumah kaca. Terkait dengan hal ini, program dan model perijinan emisi CO2 Uni Eropa, secara terpisah, setelah program SO2 AS dan, karenanya, banyak saham dengan karakteristik yang sama. Sebagai hasilnya, studi ini percaya bahwa kesimpulan dari pemeriksaan relevansi nilai perijinan emisi SO2 AS memberikan pandangan awal mengenai bagaimana pasar dapat menerima pengungkapan terkait dengan perdagangan CO2 di Uni Eropa.
Pada basis tahunan baik pasar US SO2 dan EU CO2, mengatur otoritas yang mengalokasikan perijinan emisi yang mempengarui perusahaan. Perijinan tersebut adalah tanpa biaya pada perusahaan dan alokasi tersebut diformulasikan, berdasar pada emis dalam periode dasar. Ide dibalik pasar tersebut bahwa sepanjang waktu otoritas regulator akan menyesuaikan formula untuk mengurangi jumlah keseluruhan perijinan yang diberikan. Hal ini mengurangi emisi keseluruhan, tapi memungkinkan tiap perusahaan untuk menentukan metode yang tepat untuk mengelola emisi mereka sendiri. Meskipun tanpa biaya ketika diberikan, perijinan (allowances) memiliki value. Allowances yang belum digunakan dapat dijual pada perusahaan lain yang tidak mempunyai kecukupan allowances untuk menutup perencanaan emisi mereka.
Untuk memahami value relevance dari emissions allowances sebagai lawan dari emisi itu sendiri, studi ini menguji allowances yang diberikan lebih dari tingkat emission saat ini. Sampel ini konsisten dengan subyek US utilities pada skema emisi perdagangan yang dimasukkan ke dalam Clean Air Act Amendments 1990. Studi ini berfokus pada pasar AS karena terdapat publikasi data yang tersedia untuk sample yang mempengaruhi perusahaan dan banyak perusahaan perdagangan public.
Fitur lain dalam pasar AS adalah bahwa ketika allowances diberikan oleh regulatory authority dalam vintage year, mereka tidak berakhir. Dengan demikian, perusahaan dapat membeli vintage allowances saat ini dan ‘bank’ mereka untuk penggunaan masa depan. Satu fungsi dari allowance bank ini adalah untuk mengurangi arus kas keluar masa depan yang berkaitan dengan emisi. Cara lain untuk mengurangi arus kas keluar tersebut adalah dengan investasi teknologi “scrubber”. Tentu saja, penggunaan “allowance banks” versus “scrubber technology” adalah tidak eksklusive. Untuk memiliki portfolio dari plants dan stacks mungkin lebih ekonomis untuk membeli scrubber technology untuk beberapa stacks daripada yang lain. Biaya perijinan adalah satu faktor dalam membuat trade-off tersebut.
Terdapat perbedaan fundamental dalam pendekatan pengurangan future cash outflows across dalam dua strategi tersebut. Pada satu sisi, scrubber technology adalah investasi modal yang besar, yang memberikan pengurangan emisi jangka panjang, dengan demikian secara permanen mengurangi jumlah emisi yang diperlukan. sebaliknya, allowance bank adalah lebih dari sebuah strategi operasi. Ini merupakan investasi yang kurang signifikan dan memungkinkan perusahaan untuk terus emitting pada tingkat historis dalam jangka pendek. Karenanya, allowance bank memiliki karakteristik pilihan nyata dengan memungkinkan manajemen untuk menunda investasi modal yang besar dalam scrubbers. Perijinan Emisi, karena itu, memiliki dua komponen yang cenderung dinilai oleh pasar: (1) milai asset terkait dengan harga jual/pengurangan biaya; dan (2) pilihan nyata nilai yang terkait dengan penundaan investasi capital.
Dalam studi ini, studi ini memvalidasi bahwa pasar secara positif menilai baik allowance banks dan investments dalam scrubber technology sebagai cara untuk mengurangi future cash outflows, dan menginvestigasi apakah market values baik aset dan komponen opsi riil (real option components) dari yang diijinkan. Untuk melakukannya, analisis ini terdiri dari 2 langkah. Pertama, menganalisis asosiasi dari market value of equity perusahaan dengan jumlah emisi yang diijinkan dan menginvestasikannya dalam bidang teknologi. Seperti yang telag diprediksi, hasilnya mengindikasikan bahwa jumlah banked emission allowances dan investment dalam scrubbers untuk mengendalikan emisi secara positif berasosiasi dengan market value. Konsekuensinya, hal itu bahwa market incorporates minimal nilai aset dari banked emissions diijinkan melalui market value of equity perusahaan.
Untuk mengetahui apakah pasar juga menghargai komponen pilihan nyata dari allowance bank, studi ini meneliti reaksi harga saham terhadap peristiwa yang melibatkan pembelian emissions allowances selama lelang disponsori oleh US Environmental Protection Agency (USEPA). Untuk pembelian allowance, reaksi harga saham non-positif akan menunjukkan bahwa pasar baik (1) meliahat pembelian allowance sebagai peristiwa negatif, karena perusahaan terus mencemari dan mungkin menghadapi konsekuensi ekonomi masa depan berkenaan dengan penigkatan emisi (dalam kasus reaksi negatif), atau (2) dilihat pembelian allowance hanya sebagai perdagangan aset tunai untuk non tunai (dalam kasus tidak terdapat reaksi).
Hasil event study adalah beragam. Di satu sisi, studi ini menemukan bahwa perusahaan pembelian allowances emission pada pengalaman lelang USEPA, rata-rata abnormal return positif yang signifikan berbeda dari nol. Temuan ini memberikan dukungan untuk dugaan bahwa nilai entitas allowance bank memiliki dua komponen (nilai aktiva dan nilai pilihan nyata), dan pasar memberikan nilai positif bagi keduanya. Namun, ketika kita membandingkan abnormal return pembelian perusahaan pada abnormal return sesuai dengan sampel kontrol perusahaan, rata-rata perbedaan antara keduanya adalah tidak signifikan. Jadi, jika patokan yang tepat untuk mengevaluasi abnormal return yang signifikan untuk aplikasi pembelian adalah abnormal return pendamping yang cocok (bukan nol), maka pasar hanya muncul untuk harga komponen nilai aset dengan allowance emission.