Machine of Financial Development Machine of Financial Development | EUREKA
<div style='background-color: none transparent;'><a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'>News Widget</a></div>

Machine of Financial Development

Pada post sebelumnya, telah dijelaskan pemahaman bahwa financial development memainkan peran penting untuk pertumbuhan ekonomi. Tetapi juga penting untuk memahami bagaimana kemunculan dan penentuan perkembangan intermediasi keuangan. Apakah terdapat feedback dari pertumbuhan ekonomi ke financial development? Formasi pasar biasanya melibatkan biaya tetap yang besar. Ketika size pasar tumbuh, biaya tetap untuk tiap partisipan pada pasar akan relatif dikurangi. Ketika ekonomi tumbuh, aktivitas yang meningkat menghasilkan transaksi lebih dan permintaan lebih untuk jasa finansial. Sampai tingkat pendapatan tertentu, tahap khusus financial development dapat dijaga. Ketika tingkat pendapatan berlanjut naik, financial development cenderung bergerak ke tahap yang lebih berkembang. Proses ini mengimplikasikan bahwa sebuah ekonomi yang lebih maju akan cenderung dihubungkan dengan sistem keuangan yang lebih canggih.

Mengingat terdapat biaya tetap untuk pengadaan intermediasi keuangan yang lebih “canggih” pada bagian sebelumnya. Biaya tetap ini dapat dikurangi sampai mendekati nol “per investor” ketika ada banyak investor. Sekarang, anggap dibutuhkan bahwa tiap investor membayar fee ζ untuk bergabung dengan jaringan. Selain itu, diasumsikan bahwa telah terdapat intermediasi sederhana. Kemudian perlu digali pada kondisi apa investor berkenan membayar fee untuk bergabung dengan jaringan.

V* dan V** mendenotasikan nilai optimal expected utility tiap agen representatif pada intermediari sederhana dan intermediari canggih. Karenanya kita mempunyai
V^*=(1-π)logω_t+πlog(〖θαTψω〗_t ) 1.1
Dan
V^*=(1-π)log(ω_t-ζ)+πlog(〖θTψω〗_t-ζ) 1.2

Dapat dibuktikan bahwa konstan positif ζ, ada w* sedemikian rupa sehingga V*(w*) = V**(w*). Disamping, V*(w*) &gt; V**(w*) untuk w &gt; w*. Ini berarti bahwa ada ambang batas tingkat pendapatan (pendapatan per kapita) w* sedemikian sehingga agen akan dapat dan berkenan membayar ζ untuk join pada jaringan guna memperoleh return yang lebih tinggi dan lebih aman. Dengan kata lain, terdapat ambang batas tingkat pendapatan yang mana intermediasi akan (tidak akan) mengembangkan lebih jauh ketika tingkat pendapatan tertentu meningkatkan (menurunkan) batas itu. Karena itu, perluasan financial development ditentukan oleh tingkat pendapatan atau pendapatan per kapita.

Levine (1993) dan Greenwood dan Jovanovic (1990) mengajukan struktur biaya mirip di atas. Saint-Paul (1992) menunjukkan bahwa 3 daerah pendapatan dibagi menjadi 2 threshold level of income sedemikian rupa sehingga financial equilibrium dan non-financial equilibrium mungkin ada secara eksklusif atau coexist.

Pada model Sussman (1993), informational asymmetry menyebabkan bank untuk memonitor perusahaan pada biaya. Industri perbankan dimodelkan pada kompetisi monopolistik. Ketika volume capital stock naik, jumlah bank cenderung naik yang pada gilirannya memberikan peningkatan pada kompetisi yang lebih ketat dan pengurangan mark up. Monitoring lebih efisien karena bank lebih dekat dengan pelanggan lokal mereka. Hasilnya, perkembangan bank akan meningkat.

Lee (1996) menekankan peran bank dalam ketetapan informasi. Dengan menggunakan pengumpulan informasi dan screening return pada proyek, pengalaman dalam memproses informasi mengakumulasi sepanjang waktu. Pengalaman yang terakumulasi kemudian memungkinkan intermediari untuk bertindak secara lebih efisien melalui “learning by doing”. Proses ini cenderung menstimulasi financial development.

Berthelemy dan Varoudakis (1996) membangun model dimana industri perbankan pada kondisi tipe kompetisi cournot dan tidak ada informational asymmetry. Efisiensi teknikal bank bergantung secara positif pada volume saving yang dikumpulkan. Bank juga menyewa tenaga kerja sebagai input untuk menyediakan jasa keuangan. Hal ini pada gilirannya akan membentuk efek “learning by doing” pada tiap bank. Ketika ekonomi tumbuh, akan diikuti pula baik volume saving maupun jumlah bank yang naik. Size dan efisiensi bank dengan demikian juga akan naik. Multiple equilibria terdapat pada model ini. Sewaktu-waktu tingkat pertumbuhan positif, Size intermediasi keuangan harus melebihi batas supaya mencapai equilibrium ekonomi yang tinggi. Ekonomi akan berada pada equilibrium rendah begitu juga sebaliknya.

Galetovic (1996) menekankan bahwa spesialisasi pada sektor riil menguatkan duplikasi biaya monitoring karena kenaikan jumlah pekerja yang telah meloloskan “pinjaman” untuk meneliti perusahaan. Untuk mengurangi beban sosial ini, kebutuhan untuk membangun dan mengembangkan intermediasi keuangan naik.

Fuente dan Marin (1996) berpendapat bahwa beberapa sumber daya digunakan dalam aktivitas pemrosesan informasi dan ini cenderung memungkinkan harga faktor, yang ditentukan oleh akumulasi faktor untuk mempunyai dampak pada efisiensi teknikan intermediasi keuangan. Karena intensitas optimal supervisi ditentukan secara endogen, intermediasi ini akan berkembang secara bertahap tetapi tidak melompat ke tahap baru dengan tiba-tiba.

Greenwood dan Smith (1997) juga mendukung pandangan bahwa ada beberapa biaya tetap dalam kaitan penggunaan penghalang financial development. Mereka menyimpulkan bahwa pasar modal tidak naik meskipun keberadaan mereka menjadi pendorong pertumbuhan ketika biaya partisipasi pada pasar modal lebih besar atau sama dengan yang di bank.

Adalah sebuah pandangan populer bahwa harus ada beberapa biaya yang besar dalam membangun sistem keuangan formal dimana sebuah negara berkembang butuh tetapi tidak dapat mengusahakan. Apapun struktur biaya, harus ada beberapa jenis biaya tetap sehingga biaya tetap ini akan menjadi terabaikan karena ekonomi tumbuh dalam kaitan pendapatan per kapita. Untuk menyoroti perbedaan financial development antar negara, beberapa studi menunjukkan bahwa ada Multiple equilibria pada model mereka dimana ada batas pendapatan per kapita, sehingga sekali pendapatan per kapita melebihi batas, maka financial development akan naik dan menjadi lebih canggih. Tetapi, jika pendapatan per kapita negara jatuh di bawah ambang batas, sistem finansial negara dan pasar finansial akan menjadi kurang berkembang. Karena itu, terdapat efek positif economic development pada financial development.

Ada beberapa saluran dimana economic development dapat mempengaruhi financial development. Ketika ekonomi tumbuh, volume capital stock dan tabungan, intensitas dalam spesialisasi, faktor harga, dan pengetahuan akan cenderung meningkatkan Size serta efisiensi intermesiasi keuangan melalui persaingan dan experience accumulation. Singkatnya, studi-studi ini telah berhasil membentuk beberapa model teoritis yang mana economic development dapat mendorong financial development.




Klik tombol like di atas... Jika anda menyukai artikel ini.
Terima Kasih telah mengunjungi Tautan ini,
Jangan lupa untuk memberikan komentar pada form di bawah post ini.
Maturnuwun...

Subscribe in a reader

Comments :

0 comments to “Machine of Financial Development”
Views All / Send Comment!

Post a Comment