Summary of CSR Study Summary of CSR Study | EUREKA
<div style='background-color: none transparent;'><a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'>News Widget</a></div>

Summary of CSR Study

Dilihat dari sudut pandang paradigma penelitian serta tujuan penelitian yang hendak dicapai beberapa penelitian dalam studi CSR, menggunakan dua pendekatan yaitu positivistik dan non positivistik. Penelitian positivistik digunakan menjawab tipe masalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan what is (explaining what is), sementara penelitian non positivistik merupakan bentuk penelitian diskriptif yaitu bertujuan untuk menjelaskan fenomena (social world) atau describe what is dan penelitian normatif untuk mesdiskripsian bagaimana seharus satu objek (describeing what should be).

Freedman dan Jaggi (1974) mengelompokkan peta penelitian berkaitan dengan pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap lingkungan, menjadi: (1) keterkaitan antara pengungkapan sosial dengan kinerja sosial; (2) keterkaitan antara kinerja sosial dengan kinerja ekonomi; (3) keterkaitan antara kinerja ekonomi dengan pengungkapan sosial; dan (4) keterkaitan antara kinerja ekonomi dengan kinerja sosial.

Adam. C.H, (2002) menyatakan, bahwa berangkat dari perkembangan penelitian terdahulu riset tingkat pengungkapan sosial di broken down menjadi tiga wilayah, yaitu: (1) kaitannya dengan karakteristik perusahaan (corporate characteristics); (2) kaitannya dengan faktor-faktor kontektual umum (general contextual factors); dan (3) keterkaitannya dengan faktor-faktor internal (internal contextual factors). Pembidangan daerah perkembangan akuntansi sosial (social accounting) tersebut, berkaitan dengan motif ekonomi dan sosial, tekanan pihak diluar serta upaya membangun image perusahaan didepan stakeholders-nya.

Mathews (1995) melengkapi pola pikir social responsibility dan motif manajemen yang dikaitkan dengan kaidah information usefullness, bahwa terdapat tiga argumen dasar peran akuntansi konvensional dalam rangka membantu pengambilan keputusan spesifik, khususnya tentang pengungkapan sukarela, antara lain: (1) keterkaitan dengan pasar modal, hal ini didasarkan pada premis bahwa pengungkapan pertangungjawaban sosial memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pasar; (2) keterkaitan dengan legitimasi manajemen; dan (3) keterkaitan kontrak (the notion of social contract) antara perusahaan terhadap masyarakat sekitar yang merupakan representasi dari company’s moral accountability.

Arieh A. Ulmann (1985) setelah melakukan review riset selama 10 tahun menemukan bahwa peta pengembangan penelitian dibidang pertanggungjawaban sosial dibedakan, atas: (1) keterkaitan antara social disclosure terhadap social performance; (2) keterkaitan social performance terhadap economics performance; dan (3) keterkaitan social disclosure terhadap economics performance. Untuk lebih rinci temuan tersebut dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel. 1
Rangkuman Perkembangan Riset
Di Bidang Social Responsibility (Social Accounting)


Tipe HubunganPenelitiHasilKeterangan
Social Performance - Social DisclosureBelkoui dan Karpik (1989)positive significanceSocial disclosure diukur dengan CEP Index
Abbot dan Monsen (1979)positive significance
Ulmann (1983)no association
Social Disclosure - Social PerformanceBowman dan Haire (1975)positive significance14 perusahaan, social disclosure diukur dengan kalimat yang ada dalam annual report
Abbott dan Monsen (1979)positive significance23 perusahaan, untuk mengukur social disclosure menggunakan Ernst&Ernst
Freedman & Jaggi (1982)no association31 perusaahan, quality & quantity of disclosure in annual report
Ingram & Fraizer (1980)no association40 perusahaan, social disclosure diukur dengan pollution index
Fry & Hocke (1976)negative not sig.135 perusahaan, quality & quantity of disclosure in annual report
Preston (1978)no association41 perusahaan, social disclosure from Ernst & Ernst index
Wiseman (1982)positive not significance26 perusahaan, quality & quantity of disclosure in nannual report
social disclosureeconomics performanceAbbott & Monsen (1979)positive sign.450 perusahaan, social disclosure diukur dengan score based on Ernst & Ernst, dan ecocomics performance diukur dengan ROE 1964 -1974
Bowman (1978)positive sign.46 perusahaan, social disclosure diukur dengan percent of prose in aanual report, economics performance diukur dengan ROE 1972-1974
Bowman & Haire (1975)U. Shape correlation highest ROE for middle disclosure82 perusahaan, social disclosure diukur dengan percent of prose in annual report, economics performance diukur dengan ROE 1969-1973
Freedman dan Jaggy (1982)no association109 perusahaan yang memiliki kepekaan terhadap penciptaan pollusi, social disclosure diukur dengan quality & quantity of pollution disclosure in nannual report, economics performance diukur dengan ROA, ROE, Cash Flows/E, EBIT/A, EBIT/E
Fry & Hock (1976)negative sign.109 perusahaan dari 15 industri, social disclosure diukur dengan quality & quantity of pollution disclosure in nannual report, economics performance diukur dengan earnings
Ingram dan Frizer (1983)negative not sign.79 perusahaan dari metal, oil, chemical industries, social disclosure diukur dengan computerized content analysis of annual report, economics performance diukur dengan factor analysis 0f 48 acoounting rations
Preston (1978)Berpengaruh lemahFortune 500 firm, social disclosure diukur dengan quantity of disclosure in 2 years between 1972 dan 1975, economics performance diukur dengan ROE 1975
Anderson & Francle (1980)Positive correlation for certain months for disclosure vs nondisclosure314 of 1872 Fortune 500 firm, social disclosure diukur dengan overall disclosure and type of disclosure based Ernst & Ernsr, economics performance monthtly average residual differences 7/1972-6/1973
Belkoui (1976)Positive yet temporary correlation50 nperusahaan dan pengungkapan pada tahun 1976, social disclosure diukur dengan pollution disclosure in nannual report, economics performance diukur dengan monthly average residual, 12 months prio & after disclosure
Ingram (1978)Tidak terdapat pengaruh pada portofolio means, memiliki pengaruh positif pada market segmen287 of 1970-1976 Fortune 500 firm, social disclosure diukur dengan various types of disclosuire in annual report, economics performance diukur dengan monthly portofolio return 9 months prior and 3 months after fiscal year end
Shane & Spicer (1983)Significant net price decrease 1 & 2 days prior release, largest decrease for worst pollution72 0f 103 firm from CEP sampel, social disclosure dukur dengan CEP pollution performance index, economics performance diukur dengan standardized abnormal means-adjusted daily return for 6 days around release date of Council on economics priority study
Social Cost, Social Performance, Economics Performance, & Social DisclosureMemed Sueb (2001)Terdapat pengaruh social cost terhadap social performancePerusahaan yang mengikuti Prokasih, dimana social cost dan social performance merupakan data primer berupa pendapat responden yang termuat dalam kuesioner


Peregesran paradigma pengelolaan perusahaan dari shareholders orientation? dianggap menjadi pemicu pergeseran orientasi pengelolaan perusahaan, yaitu semakin tingkat perhatian dan keterbukaan akan hak dan tanggungjawab, termasuk perhatian terhadap lingkungan, kedua dampak negative externalities industrialisasi telah merasuk dalam berbagai dimensi kehidupan baik pisik maupun psikis. Hal itu, menjadikan stress sosial, radiasi, pencemaran, dis-harmoni hubungan antara perusahaan dan stakeholders terutama external stakeholders sehingga mengancam illigitasi stakeholders terhadap perusahaan.

Melihat konteks seperti itu, perusahaan harus menggeser pengelolaan oerusahaan denga memperhitung faktor-faktor sosial dan kemasyarakatan yang diwujudkan lewat corporate social responsibility. Secara teoretis, fenomena itu dijelaskan secara logis dalam teori stakholders (stakeholders theory) yang mana antara perusahaan dan stakeholders berada dalam garis lurus yaitu saling mempengaruhi dan dipengaruhi baik langsung maupun tidak langsung. Untuk menghindari dis-legitimasi, perusahaan perlu menjaga congruensi tujuan perusahaan dengan pengharapan stakeholders (legitimacy theory), seperti dengan mengadakan kontrak sosial (social contract) berupa meningkatkan praktik corporate social responsibility.

corporate social responsibility dalam tataran praksis ternyata memiliki muatan strategis, dilihat dari sisi perusahaan mengandung motif baik bersifat sosial maupun ekonomi. Dampak riil dalam operasional perusahaan memiliki muatan untuk meningkatkan kinerja perusahaan baik kinerja sosial (social performance) maupun economics performance.

Cakupan tingkat signifikansi social responsibility ternyata mengundang deru perhatian semua pihak baik oleh praktisi maupun akademisi. Untuk itu, perkembangan kajian corporate social responsibility merambah dalam berbagai ranah baik dikaitkan dengan konteks perusahaan, external stakeholders, motif yang terkandung didalamnya, managerial motive, stakeholders motive, information usefullness dan information content dan sejenisnya. Melihat konteks seperti itu, riset dibidang corporate social responsibility memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu dibidang akuntansi yaitu perkembangan akuntansi sosial dan lingkungan.

(Sumber: Noorhadi, 2011)




Klik tombol like di atas... Jika anda menyukai artikel ini.
Terima Kasih telah mengunjungi Tautan ini,
Jangan lupa untuk memberikan komentar pada form di bawah post ini.
Maturnuwun...

Subscribe in a reader

Comments :

0 comments to “Summary of CSR Study”
Views All / Send Comment!

Post a Comment